Jika Kita
melihat produk baru di pasaran, pernahkah kita berpikir bagaimana
tahapan-tahapan agar produk tersebut sampai pada konsumen?. Jika kita teliti
dan telaah lebih jauh lagi kedalam prosesnya, perancangan produk tidak hanya
sebatas menciptakan produk baru lalu menjualnya kepasar, dan selesai
(mendapatkan Laba). Desain produk dideskripsikan sebagai sebuah bidang keahlian
yang mempertemukan kerja seniman, kriyawan, insinyur, dan manajer (pemasaran).
Jadi bidang ini tidaklah akan mudah untuk dijalankan dengan hanya bermodalkan kemampuan
invention saja.
Input > Process = Output
Produk adalah
sebuah output yang dihasilkan dari process sebuah input. Produk terdiri dari dua jenis, yaitu barang manufaktur dan
jasa. perancangan produk pada dasarnya lebih menitik beratkan pada bagaimana
menyediakan produk yang sesuai kebutuhan dan tepat waktu, serta bagaimana
memproses input (Modal) yang terbatas dengan seefisien mungkin.
Secara
sederhana mendesain produk harus dimulai dari apa yang dibutuhkan oleh pasar.
Konsumen adalah salah satu tujuan utama perusahaan yang berorientasi pada laba,
untuk terus menciptakan produk baru dan berinovasi. Sehebat dan sesmpurna
bagaimanapun juga produk yang kita ciptakan, jika tidak memiliki pasar maka
siapakah yang akan mengatakan produk tersebut hebat dan sempurna?
Karakteristik
Pengembangan Produk yang sukses adalah :
1.
Kualitas Produk
2.
Biaya Produk
3.
Waktu Pengembangan Produk
Kualitas
produk menentukan pangsa pasar dan harga yang ingin pelanggan bayar, biaya
produk mempengaruhi laba, dan waktu pengembangan menggambarkan bagaimana
perusahaan bereaksi terhadap pesaing dan kebutuhan pasar. Tantangan yang paling
tampak dalam mendesain sebuah produk adalah munculnya sebuah Trade-offs, yaitu mengendalikan
pertentangan. ketika kualitas produk meningkat maka akan meningkatkan biaya
produksi. penulis berpendapat hal ini harus disikapi dengan hati-hati karena
jika pihak manajemen gagal dalam dalam analisis segmentasi pasar, maka produk
akan kehilangan konsumen.
Di Indonesia
sendiri proses perancangan produk masih belum dilakukan oleh seluruh pelaku
usaha, ini dibuktikan dengan banyaknya pelaku usaha yang membayar royalti,
waralaba, franchise kepada pihak lain
demi untuk mendapatkan rancangan produk yang telah ada, dibandingkan dengan
mengembangkannya sendiri. Walaupun kita tahu tidak semua desain produk yang
dirancang dapat sukses dan dilakukan proses produksi. mahalnya biaya pengembangan
produklah yang membuat para pelaku usaha lebih memilih untuk menggunakan desain
produk yang telah ada.
Teh Pucuk
Harum adalah salah satu perancangan produk yang sukses, produk ini muncul
tepatnya pada tahun 2011 dibawah naungan Mayora Grup. Mayora pada saat itu
cukup jeli dalam melihat peluang pasar dan pertumbuhan konsumsi teh masyarakat
indonesia. walaupun baru berusia enam tahun, Teh Pucuk Harum pada tahun 2016
telah menjadi pemimpin pasar. Bahkan Teh Pucuk Harum dapat menyalip Teh Sosro
yang notabennya adalah pemimpin pasar pada saat era perkenalan Teh Pucuk Harum
ke pasaran.
Mayora
menganalisis pasar dengan tepat, apa yang dibutuhkan konsumen, apa yang menjadi
kelemahan pesaing, dan mengombinasikannya dengan sesuatu yang baru (Volume teh)
yang menjadikannya lebih murah dari harga para pesaingnnya.
Mengiklankan
produk adalah salah satu yang paling gencar dilakukan Mayora demi mendongkrak
penjualan produk Teh nya. Karena pertumbuhan sebuah produk adalah suatu yang
mutlak, ditahun 2016 produk teh ini
mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan mencapai 39,6 persen. Suatu prestasi
yang sangat membanggakan bagi Mayora Grup.
Permintaan
yang tinggi akan teh pucuk harum, tidak disia-siakan oleh pihak manajemen
perusahaan untuk terus menyeimbangkan antara permintaan pasar dan tingkat
produksi. ini terbukti dengan kapasistas produksi yang dimiliki sekarang yakni
berjumlah 100 juta botol per bulan, dan ditambah lagi pabrik baru yang telah
beroperasi pada september 2016 lalu dengan kapasitas 40 juta botol perbulan yang
akan cukup untuk memenuhi pertumbuhan permintaan teh pucuk harum pada beberapa
tahun kedepan.
Teh pucuk harum adalah salah satu desain produk
yang berhasil, dengan analisis yang tepat dan penanganan pasca pengenalan
produk yang tepat pula, menjadikan produk ini terus bertumbuh dan berkembang dari
tahun ke tahun.
Daftar Pustaka
v Popy
Yuliarty, Teguh Permana, dan Ade Pratama.
Pengembangan Desain Produk Papan Tulis Dengan Metode Quality Function
Deployment. Jakarta: Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN
2085‐5869.
v Debrina,
Puspita A. Perancangan Produk. 2014.
Malang: Teknik Industri Universitas Brawijaya.
v Tempo. 2016. Teh Pucuk Harum Hanya 5 Tahun kuasai Pasar.
Diambil dari: www.tempo.co/read/news. (18
Maret 2017).